Yang berarti sedih atau prihatin, motif ini termasuk bathik semen latar hitam. Dan mengandung makna dalam suasana keprihatinan dalam kehidupan yang di jalani dan permohonan supaya segera di berijalan yang terang. Bathik motif ini lazim di pakai orang yang sudah berumah tangga untuk semua strata masyarakat. Bagi yang berstatus masih lajang tidak lazim memakainya.
Bathik Semen Kipas
Kipas atau juga disebut kepet yang bisa mengusir kegerahan. makna dalam kebudayaan Jawa, kipas diartikan dengan “paring seseger” atau bisa membuat ketentraman dalam menjalin rumah tangga. Diharapkan bisa menyingkirkan segala “Reridu” yang datang dari dalam kehidupannya
pemakainya. Motif ini bisa di pakai dalam kehidupannya. Bathik semen kipas bisa dipakai untuk semua golongan masyarakat tua dan muda. Bathik motif ini termasuk dalam kategori bathik gagrak anyar (jenis baru).
Bathik Semen Kukila
Kukila artinya burung. motif ini mempunyai makna ajaran para wali, bahwa burung merupakan gambaran “oceh–ocehan”. Dengan maksud ajarannya adalah bahwa manusia dalam bertutur kata hendaknya tidak membuat sakit hati orang lain. Dan bathik semen kukila ini bisa dipakai siapa saja, tua muda dan untuk semua acara.
Bathik Semen Sida-Raja
Motif ini tergolong bathik tengahan, berkembang pada jaman PB. IV. Sida artinya suatu harapan untuk bisa terlaksananya cita – cita. Raja artinya kedudukan tinggi atau kekuasaan. Bathik ini cocok dipakai dalam segala macam acara wisuda dan golongan dari upakarti. Bathik semen sida
raja ini berlatar putih dikenakan oleh bupati anom keatas, sedangkan dalam masyarakat dikenakan dalam acara resmi.
Bathik Semen Buntal
Yang dimaksud buntal dalam tradisi Jawa adalah rangkaian yang terbuat dari jenis dedaunan seperti daun beringin, daun girang dan lain sebagainya. Motif ini menggambarkan keaneka ragaman tumbuhan dibumi, maksudnya menyingkirkan hal – hal yang jahat yang dating dari luar, dan mendekatkan hal – hal yang halus. Didalam masyarakat bathik semen buntal ini dipakai oleh siapa saja dan untuk golongan tua & muda.
Bathik Semen Remeng
Remeng artinya sanar–samar, antara gelap dan terang. Makna dari corak ini adalah mengingatkan kepada kita bahwa didalam kehidupan selalu ada dua hal yang berpasangan, semisal baik–buruk, senang–susah dan seterusnyamaksud dari corak ini memberikan petunjuk kepada kita untuk tidak berbuat berlebihan. Bathik ini termasuk bathik gagrak anyar untuk dipakai golongan tua dan muda.
Bathik Semen Kakrasana
Bathik ini termasuk kategori baru, karena munculnya pada masa pemerintahan PB. IX di Surakarta pada pertengahan abad XIX. Kakrasana diambil dari nama kecil tokoh pewayangan Prabu Baladewa putra Raja Mandura (Prabu Basudewa). Maknanya menggambarkan keteguhan hati berjiwa kumuwula atau merakyat. Bathik ini bisa dipakai siapa saja dalam kedudukan di masyarakat, baik untuk golongan tua maupun muda.
Bathik Semen Naga Raja
Bathik ini tergolong bathik tengahan yang berkembang pada masa pemerintahan PB IV di akhir abad XVIII. Naga menggambarkan ular besar yang bermahkota dikepala sebagai lambang ketentraman, raja menunjukkan kedudukan yang tinggi (kelenggahan luhur) sebagai lambang kekuasaan. Makna dari bathik ini untuk menjaga ketentraman didalam kehidupan rumah tangga. Bathik semen Naga Raja ini sebagai lambang ketentraman didalam menjalankan kekuasaan, memberikan perlindungan kepada rakyat atas dasar cinta kasih. Di dalam,keraton bathik semen latar putih di pakai oleh abdidalem yang berpangkat bupati keatas.
Bathik Semen Candra
Candra artinya rembulan, yang dimaksudkan dalam motif ini adalah rembulan yang bersinar pada malam hari dan bermakna kedudukan yang tinggi dapat memberikan sinar terang saat gelap. Dalam bathik ini terkandung piwulang sebagai seorang yang mempunyai kedudukan tinggi
harus bisa memberikan pengayoman atau perlindungan kepada bawahan atau bersikap “kumawula” dan bukan “kumawasa”. Bathik ini termasuk gagrak anyar dan berkembang masa PB.IX pada pertengahan abad XIX. Bathik ini bisa dipakai semua golongan status sosial dan dapat dikenakan orang tua maupun muda.
Bathik Semen Gendong Bathik ini termasuk bathik gagrak anyar yang berkembang pada masa PB. IX, akhir abad XIX. Arti dari gendong adalah mengangkat atau menjunjung. Makna corak dalam bathik ini adalah memberikan lambang atau suatu gambaran supaya bisa mengangkat tinggi derajat keluarganya. Dan ada pula yang mengartikan bahwa orang tua harus memikul rumah tangga anaknya, pengertian ini tidak tepat dengan alasan karena tidak mendidikuntuk mandiri. Motif ini bisa dipakai untuk acara apa saja dan bisa dipakai semua golongan masyakat.
Cement Bathik Kingkin
Which means sad or concerned, this motif including cement bathik black background. And having meaning in life in an atmosphere of concern that the live and immediate application in berijalan so bright. Bathik use this motif prevalent in people who are already married for all strata of society. For those who are single status is not unusual wear.
Cement Bathik Fan
Fan or also called kepet that can repel mugginess. meaning in Javanese culture, the fan is defined by "Paring seseger" or can be made to establish peace in the household. Expected to get rid of all "Reridu" coming from in his life
wearer. This motif can be used in life. Bathik fan of cement can be used for the public young and old. Bathik this motif included in the category bathik gagrak newer (new type).
Cement Bathik Kukila
Kukila means bird. This motif has the meaning of the teachings of the saints, that the bird is the description of "babble-babble". For the purpose of his teachings is that man in the spoken word should not make other people hurt. And bathik kukila cement can be used everyone, young and old for all events.
Cement Bathik Sida-King
This motif is quite bathik middle, growing in the NT era. IV. Sida means a hope for the implementation of ideals - ideals. King means a higher rank or power. Bathik is suitable for use in all kinds of events and parties of upakarti graduation. Bathik cement sida
This background white king imposed by regent anom upwards, whereas in the community bears the official event.
Cement Bathik bloated
The definition of Java is bloated in the tradition of a series made from the type foliage like banyan leaves, leaf delight and so forth. This motif describes the diversity of plants on earth, meaning get rid of things - bad things that come from outside, and close it - it is subtle. In this bloated public bathik cement used by anyone and for old & young group.
Cement Bathik Remeng
Remeng means sanar-faint, between darkness and light. The significance of this pattern is to remind us that in life there are always two things in pairs, such as good-bad, happy-hard and seterusnyamaksud of this pattern gives instructions to us to not do too much. These include bathik gagrak Bathik to wear brand-new class of young and old.
Cement Bathik Kakrasana
Bathik include new categories, because of the emergence in the reign of PB. IX in Surakarta in the mid-nineteenth century. Kakrasana taken from a small puppet characters King Balarama Mandura son of King (King Vasudeva). Describe its meaning spirited determination kumuwula or populist. This can be used Bathik anyone in a position in society, both for young and old groups.
Cement Bathik Dragon King
It belongs to the Middle bathik Bathik developed during the reign of PB IV at the end of the XVIII century. Dragon depict a crowned snake big pat on the head as a symbol of peace, the king showed a high status (kelenggahan sublime) as a symbol of power. The significance of this bathik to maintain tranquility in the life of the household. Dragon King Bathik cement this as a symbol of peace in the running power, provide protection to the people on the basis of love. Inside, the palace bathik cement white background in the use by court employees and above the rank of regents.
Cement Bathik Candy
Candace means moon, which meant in this motif is the moon that shines at night and was significantly higher position can provide bright light when dark. In this bathik contained piwulang as having a high position
should be able to provide care or protection to subordinates or being "kumawula" and not "kumawasa". Bathik These include newer and developing gagrak PB.IX period in mid-nineteenth century. Bathik can be used all categories of social status and be subject to people young and old.
Cement Bathik Hold
Bathik This includes developing brand-new gagrak bathik during PB. IX, the end of XIX century. Meaning of carry is lifted or uphold. Bathik shades of meaning in this is to provide a symbol or a picture in order to raise high-degree relatives. And still others interpret that parents should bear children household, this sense is not exactly the reason for not mendidikuntuk independent. This motif can be used for any event and can be used all class society.