Motif Batik Parang Barong

Motif batik Parang Barong ini berasal dari kata “batu karang” dan “barong” (singa). Parang Barong merupakan parang yang paling besar dan agung, dan karena kesakralan filosofinya motif ini hanya boleh digunakan untuk Raja, terutama dikenakan pada saat ritual keagamaan dan meditasi.

Motif ini diciptakan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala tugas kewajibannya, dan kesadaran sebagai seorang manusia yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta.

Kata barong berarti sesuatu yang besar, dan ini tercermin pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Motif Parang Rusak Barong ini merupakan induk dari semua motif parang. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri


This Batik motif is derived from the word "rock" and "barong" (lion). Parang Parang Barong is the greatest and glorious, and because of the sanctity of his philosophy motive may only be used for the King, especially worn during religious rituals and meditation.

This motif was created by Sultan Agung Hanyakrakusuma who want to express her soul experience as a king with all his obligations, and consciousness as a human being small in the presence of a divine Creator.

Barong words mean something big, and this is reflected in the large size of these motifs on the cloth. Damaged Parang Barong motif is the parent of all motives machete. These motifs have meaning for a king was always careful and can control myself

Archive

 

Toko Batik Wahyu Tumurun Solo Indonesia | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates