Batik Untuk Pernikahan / Batik For Wedding

Batik dalam tradisi masyarakat di Indonesia terlihat pada setiap prosesi pernikahan tradisional rakyat Indonesia .
Acara perkawinan dimulai dengana cara melamar yang dilakukan oleh keluarga laki-laki mengenakan motif parang , lambang ketajaman rasa dan pikir. Semen latar putih lambang kebaikan dan batik bermotif Ceplok .

Setelah lamaran diterima dilakukan peningsetan sebagai tanda ikatan suami istri digunakan batik motif satriya manah untuk laki-laki dan semen rante untuk perempuan.

sehari sebelum pernikahan diadakan upacara siraman dan malamnya midodareni . pada saat siraman digunakan batik motif wahyu tumurun , cakar , grompol .

Sedangkan pada midodareni digunakan batik dengan motif semen rama , satria wibawa , truntum , wahyu tumurun . pada acara akad nikah dan panggih dikenakan batik dengan motif sida mulya , sidamukti , sida luhur , sida asih , bouket .


Batik in Indonesia's tradition of community seen in every traditional wedding procession of the people of Indonesia.
Shows how to apply for a marriage starting dengana committed by male family wearing machetes motif, a symbol of sharpness of taste and thought. Motif Semen / Cement white background emblem kindness and batik-patterned Ceplok.

After your application is accepted as a sign of bonding peningsetan husband and wife used Batik motif Satriya Manah for men and for women rante cement.

the day before the wedding ceremony and evening Midodareni Spray . when the spray is used batik motif Wahyu Tumurun ,Cakar , grompol.

While in Midodareni used batik cement rama, knight prestige, Truntum, Wahyu Tumurun. at the marriage contract and imposed Panggih batik
sida mulya , sidamukti , sida luhur , sida asih , bouket

Archive

 

Toko Batik Wahyu Tumurun Solo Indonesia | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates